28/01/14

Wonderful Marriage


Bukannya kami hendak menyaingi popularitas pak cah dg bukunya Wonderful Family loh. Hehe :-) Judul ini memang kami rasa pas saja sebagai judul postingan kali ini. Mungkin nggak banyak yg akan kami sampaikan, hanya 99999999,99 kata saja (nggak ding. Becanda ^^).

Sekian banyak kali kami menggunakan ilmu “titen”, alias meniteni. Bahasa inggrisnya apa ya? Ada yg bs bantu? -_- Bahwa biasanya pasangan muda alias yg baru saja menikah itu kelihatan loh. Nah loh, keliatan apanye tu? Yaa kelihatan kalau baru saja menikah. ;-)

Biasanya pasangan yg baru aja menikah itu sukaaaa banget apdet2 di sosmed semacam fb. Mulai dr memperlihatkan kebahagiaan, kemesraan, maupun kegemesan. Mulai dari tingkat wajar sampai abnormal statusnya. Misal: deket2an saja, harus pakai acara nulis d wall pasangannya. Dan biasanya ke-alay-an tsb diawali dari sang istri! (ups, ini bukan pengakuan dosa yg pernah sy lakukan loh ^^)

Mrs.A : (ngewall di fb nya Mr. A pakai hp padahal suaminya cuma disampingnya) “Uwaaaawww, langit siang ini bagusss…. Pas banget sama pujaan hati yg lagi pakai baju biru..”
Mr. A: (ikut2an alay drpada disikut ama istrinya:D ) “Iyuupp.. Bagusss bingittt… “
(Ternyata alaynya lebih parah :-P )

Itu cuma segelintir seuprit contoh kealayan suami istri yg baru saja mereguk nikmatnya pernikahan. Sah2 saja kok fren. Malah alay yg seperti ini, yg mesra seperti ini justru diberkahi oleh Alloh. Soalnya udah jelas dibingkai dalam sebuah peenikahan. Daripada pacaran nggak jelas juntrungannya. Tapi… Tetep dlm koridor wajar ya sob. Alaynya jgn keterlaluan. Hehe. Masak deketan aja pakai ngewall di fb, mention d twitter. Bbm-an mending lah. Kan nggak diliat orang banyak.

Kalau terlalu sering mengumbar kemesraan d ruang publik, tentu yg ngliat (baik sengaja/nggak) lama- lama jadi jengah. Home fb atau TL twitter jadi pueenuuhh gegara ulah kita and pasangan. :) So, yg wajar aja ya.. Tapi sesekali jg gpp. Iseng2 berhadiah gitu. :-D

Nah, yuuk kita lihat tren yg ada dewasa ini. Bahwasanya kemesraan pasangan yg kelihatan di fb, dll lama- lama nggak kelihatan. Semakin jarang diapdetin kemesraanya. Dan mungkin banyak teman yg bertanya. “Itu Mr.A and Mrs.A kok jarang muncul di fb/twitter yah… Bla bla bla.. ” Mungkin ada yg bersyukur krn Mr&Mrs A sudah nggak gila and alay. Hihihi. Dan bisa jadi juga banyak yg merindukan kegilaan serta kealay-an mereka di sosmed.

Akan tetapi sob, bukan berarti cinta mereka sedang luntur atau berkurang. Usia pernikahanlah yang semakin mendewasakan hubungan antara suami istri. Ketika di awal pernikahan, cinta yang terbit antara dua insan tersebut ialah cinta yang masih labil. Cinta yg masih naik turun sejalan emosi jiwa. Serta cinta yang masih muda, masih dipenuhi fantasi- fantasi yang memenuhi ruang jiwa dan fikiran. Jadi masih seneng- seneng lah istilahnya. Masih unyu2nya dan segar.

Akan tetapi sahabat, semakin lama usia pernikahan sejatinya cinta pun bertumbuh. Ia tumbuh semakin besar dan kokoh. Bukan lagi cinta2an ala remaja masa kini. Tapi menjadi cinta yang matang. Semakin bisa berfikir jernih ketika ada badai menghadang (kayak lagunya ada band yg walau badai menghadang ya.. Hehe)

Wajar kok. Jadi ketika dulu di awal pernikahan, kita baru memulai mengenal lebih dalam dan kita masih memosisikan pasangan kita hanya sebatas pasangan saja. Semakin lama waktu terlewati, semakin kita mengenal lebih jauh tentang suami/istri kita, semakin kita bisa memosisikan pasangan sebagai suami yg kita patuhi/istri yg kita bimbing, sekaligus menjadi mitra kerja, sahabat yang baik, dan sebagainya.

Tuh sob, semakin lama, semakin ia (baca: cinta dlm pernikahan) masuk dalam kehidupan kita, semakin stabil lah posisinya serta semakin kuat chemistry nya. Tak mudah goyah ataupun mentiung seperti cinta di awal pernikahan. ;-) (Eciiee… Apa sih ya.. ^^)

Menakjubkan ya bagaimana hubungan antara suami dan istri itu. Dan menakjubkan pula sebuah dunia yang bernama pernikahan itu. What a wonderful marriage. ^_^

Adnan&Ines
Continue reading...

Menjemput Jodoh


Lagi- lagi kami sampaikan kembali mengenai alasan dalam pemilihan judul di tiap postingan. Di postingan kali ini kami menggunakan judul yang barang tentu seringkali dibahas atau berada dalam tulisan2 yang acapkali teman2 temukan.

Postingan kali ini bukan berisi tips2 dalam menjemput jodoh ataupun ribuan kalimat motivasi supaya teman2 cepat menikah. Akan tetapi disini kami coba menyajikan opini lain tentang masih banyaknya orang2 yg berada pada garis edar belum menikah2 juga (kayaknya beratt ye ni bahasanya ^^).

Sering kami temui tulisan2 yg intinya “ayo dong nikah..”, “ayo cepet nikah, enak lho..”, “nunggu apa lagi sih.. “, dll. Ada jg yg isinya tips2 bagaimana memantaskan diri utk menikah lalu biar cepat djemput jodoh, atau bagaimana menjemput jodoh spy dpt yg terbaik.

Semua tak salah. Bagus malah.

Tapi kadang kami menangkap orang2 yg berada pada sudut lain. Ia yang malah menjadi minder. Bukan karena tak mau atau tak ingin cepat2 menikah. Tapi karena mengapa jodohnya tak kunjung datang padahal ibaratnya segala upaya telah diusahakan. Melihat banyaknya tulisan teman2 yg intinya mendorong supaya segera nikah (nunggu apa lagi sih), seolah2 menyudutkan mereka yg belum kunjung tiba jodohnya. Hiks. Sediih. :-(

Atau ada lagi orang2 yg masih memikirkan hal lain sebelum menikah semisal mau membahagiakan ortu dulu, mau kerja dulu, mau sukses dulu, dsb. Terkadang berbagai dalil yg kita keluarkan utk mendorong mereka segera menggenapi dien pun tetap tak mempan. Prinsip mereka yg kuat membuat mereka cenderung menunda dahulu berlangsungnya sebuah pernikahan.

Dua golongan yg kami sebutkan di atas benar2 ada, masih banyak malah. Utk orang2 golongan pertama tadi (yg jodoh belum kunjung tiba jua) rasa2nya jika kita mau nulis ttg bagaimana senangnya cepat nikah, silakan mikir2 lagi. Jika memang belum tiba jodohnya, jadi kasihan kalau mereka harus merasakan pula rasanya “sindiran” dr tulisan2 yg acapkali kita postingkan. Mungkin tanpa kita tahu, mereka terus berupaya. Namun Alloh lebih tahu waktu yg terbaik utk mereka. :) Teruslah berupaya kawan utk menjemput jodoh masing2.

Utk golongan kedua yang punya prinsip menikah setelah semua urusan mereka selsai (kerja/sukses dulu atau membahagiakan ortu dulu) tentu punya alasan kuat tersendiri. Akan tetapi jgn sampai nunda2 terus utk menikah ya. Jgn sampai tahu2 umur udah kepala 3 atau 4 aje. ^^ Tentu saja tetap diikhtiarkan menjemput jodoh. Ok sob :-)

So, apapun pilihan kalian, kalian udah dewasa. Pasti tahu mana yg terbaik utk diri masing2. Namun jika kondisinya jodoh yg belum tiba (tapi tentu masih tetap terus berupaya), itu berada di luar kuasa kita. Alloh tahu yg terbaik bagi kita.

Semangat teman! ^^
Continue reading...
 

Delicious Cupcakes Copyright © 2009 Designed by Ipietoon Blogger Template In collaboration with fifa
and web hosting