Ada satu bulan khusus dimana para penjaja penjual makanan minuman berjajar dimana- mana. Ya, bulan itu bernama bulan Ramadhan. Bulan penuh rahmat, berkah, dan pahala.

Sekitar setengah hari berpuasa (waktu Indonesia) lalu kita akan berbuka. Siapa sih yang nggak senang kalau waktu udah mendekati waktu imsak, eh berbuka? Siapa? Siapa? Bukan hanya anak- anak, para remaja maupun orang dewasa juga senang jika sudah mendekati waktu berbuka. Nah, biasanya kita sukanya hunting tempat berbuka yang asik, lalu ngadain buka bersama bareng teman- teman. Kalau nggak, ya buka bersama keluarga di rumah menikmati sajian berbuka khas ibunda tercinta.

Makanan/minuman apa nih yang biasa dimakan/minum saat berbuka?

Pastilah makanan yang manis yang akan disantap pertama kali saat berbuka. Seperti yang disunnahkan, untuk makan sesuatu yang manis saat berbuka. Ada begitu banyak varian tentunya. Ada kurma, es buah/es teler/es es yang lainnya, koktail, kolak, kue- kue, dan lain sebagainya.

Saya suka sekali dengan kurma, koktail, dan teh hangat. Selain itu, saya juga suka kue- kue manis untuk saya makan saat berbuka. Ada satu jenis camilan kue (lebih tepatnya jajanan pasar) yang sangat saya suka. Sebut saja ia dengan nama Ia-yang-Tidak-Boleh-Disebut-Namanya Kipo.

Kipo ini bentuknya kecil, kenyal (apa ini :D). Tapi hmmm, rasanya manis, legit, dan gurih bercampur jadi satu. Kipo merupakan jajanan pasar khas Kotagede, Yogyakarta. Penasaran dengan bentuknya?

Ini Dia si Kipo nan Manis
Ini Kipo. Sumber: dokumentasi pribadi

Buat para Kepo-ers, Kipo ini katanya eh katanya, sejarahnya dulunya belum punya nama. Ketika orang- orang hendak membeli, mereka bertanya pada si penjual, “Iki Opo?” (red: Ini Apa?). Dan walaa, this is it, jadi deh namanya Kipo (singkatan dari Iki Opo). Hehehe, ini katanya orang- orang loh.

Kipo yang bentuknya pipih ini terbuat dari campuran beras ketan, garam, dan santan. Dan jangan salah, Kipo ini di dalamnya ada isiannya. Mau tahu? Kipo,eh Kepo amat sih. :D 

Isian Kipo adalah “Enten- Enten” yang terbuat dari parutan kelapa muda dan gula jawa. Terbayang kan kelegitannya. Rasa Kipo yang gurih di luar, berpadu dengan manis dan legit di dalamnya. *tsaaah, malah iklan*. Dan jangan khawatir, warna Kipo yang bukan hijau ngejreng ini menandakan pewarna yang digunakan masih pewarna alami. Perasan daun suji-lah yang digunakan sebagai pewarna alami. Tuh kan, sudah manis, alami lagi. ;) 

Buat teman- teman yang berburu makanan ringan alternatif untuk sajian berbuka, saya merekomendasikan Kipo ini. Soalnya, menurut saya enak sih. Hehehe. Mengenai rasa itu relatif, tergantung tiap individunya. Tapi, nggak ada salahnya mencoba jajanan yang masih tradisional ini. Aseli (Asli pakai e jadi Aseli) dan Khas dari Kotagede, Yogyakarta. Ini juga sebagai wujud melestarikan salah satu kekayaan lokal lho.

Udah ya ngepoin Kiponya. Udah mau buka nih. Yang mau hunting, mari mari segera beli lalu dicicipi (pas berbuka tapi nyicipinnya). Yang nggak keburu, besok bisa hunting lagi.

Kipo… Udah Unik, Manis Lagi… :)


Postingan ini juga ada di blogdetik saya