Tahu Rain kan?
Itu bukan karena saya ngefans sama drama Korea loh (padahal aslinya iya sih. muehehe), tapi emang lagi mau ngomongin hujan atau dalam bahasa Inggrisnya Rain. Pinter Bahasa Inggris kan saya.. :D Saya mau bahas bab hujan karena kemaren habis kehujanan alias ujan- ujanan.
Hujan yang turun kemarin malam ba'da maghrib memang tergolong deras (itu di daerah saya loh^^). Awalnya hujan masih turun rintik2, sehingga saya memutuskan beranjak dari lokasi untuk balik ke rumah. Tapi baru mau ambil kendaraan (red:kuda besi kesayangan saya), langit sepertinya iba melihat saya yang belum mandi sore. Dari langit langsung turun hujan yang semakin deras. Sudah kepalang basah ambil kendaraan, langsung saja saya terobos hujan untuk segera sampai ke rumah. Tapi karena hujannya lebat dan butiran hujan yang jatuh seolah kecepatannya 120 km/jam, maka tak urung kecepatan motor saya hanya berkisar 20-30 km/jam. Wow.. Cepat sekali ya teman. :D Ditambah dengan mengenakan kacamata minus, ahh, jarak pandang saya mungkin hanya sampai 5 watt, eh... 1 atau 2 meter ke depan.
Akan tetapi, setelah mengamati sekitar, ternyata ada banyak hal yang menarik pikiran saya (entah menarik pula atau tidak bagi pembaca sekalian).
Apa yang saya amati??
Jalanan yang saya lewati ternyata jadi lengang alias sepi. Padahal untuk ukuran hari yang belum terlalu malam, biasanya jalan yang saya lewati untuk pulang ke rumah selalu ramai. Tapi hujan deras yang mengguyur kemarin, sepertinya mengurungkan niat orang2 untuk keluar rumah. Hanya orang nekat seperti saya (halahh, alay ya^^) yang mau2nya menerobos hujan seperti kemarin itu. Apalagi kecepatan butiran hujannya kenceng banget, kalau mengenai kulit wajah/tangan itu hmmmm... mantebb rasanya. Kayak mau pijat akupuntur aja.
Jika hujan turun, apalagi jika hari pun sudah malam, setiap orang pasti malas untuk keluar rumah. Dingin, gelap, laper, muehehe..
Ya kalau nggak kepepet atau memang jamnya pulang ke rumah (kayak saya ini), mau nggak mau harus menerobos hujan. Balik lagi ke bahasan jalan, jalanan jadi sepi dan lapang sekali. Kemaren ada momen pas berhenti di lampu merah, yang berhenti cuma satu, dan itu... saya... -_-
Pas lampunya udah ijo, yang jalan juga... cuma saya. -__- Saya tengok seberang dan kanan kiri perempatan, alamakk... nggak ada orang satu pun. Asiikk.. *sambil joged2
Nah, pas lewat kotagede yang biasanya padet, kemaren itu sepi. Yang jalan cuma saya aja. Berasa lapanggg banget.. Yang biasanya kita jalan di jalur kiri, kemaren bisa nengah, nengah, dan nengah. Plus kayaknya bisa buat jejingkrakan atau goyang2 di atas motor. Bahkan kalau saya nggak malu, mungkin saya bakal nyanyi2 kegirangan. hihihi. Dan lagi kalau saya udah nggak mikir panjang, pasti motornya saya bawa ke kanan jalan. Tapi gegara dari arah yang berlawanan ada apa tuh bulet- bulet, eh terang banget (baca: lampu kendaraan dari arah berlawanan). Jadinya saya mengurungkan niat untuk miringin jalan motornya semakin ke kanan. Ahh, hujan sekali lagi mengaburkan pandangan. Karena kacamata saya udah basah kena butiran hujan.
Dan hujan memberikan pelajaran kesabaran. Kesel nggak tuh, kalau kita pas jalan di jalanan yang airnya agak tinggi, terus di salip dari kanan. Dan... Sroooookkkkkk... kita keguyur karenanya. Tahu aja kalau saya belum mandi. Hiks. Dan seolah lagunya Bang Caca Handika berubah jadi:
basah- basah sendiri
dingin- dingin sendiri
nyuci baju sendiri...
eh, kok jadi gini ya lagunya.. :(
Hujan itu rahmat. Jadi jangan salahkan hujan ya teman. Dan jangan salahkan si rahmat juga. Karena Mas Rahmat nggak salah (loh? apa sih :D ).
Jangan sampai bilang,
"Gara2 hujan nih aku jadi basah kuyup, aku jadi batal jalan, aku jadi batal nikah (eh?), dan aku jadi.... yang lainnya"
Ambil positifnya ya teman. Karena hujan itu memang rahmat dari Alloh SWT.
Saya aja yang belum mandi, udah lecek, kotor, dekil (ups..) jadi bersih. Motor yang sebelumnya kotor jadi kinclong. Hehehe. Maksud saya, pasti ada hikmahnya sob. Jangan salahkan hujannya ya, pliisss.. (apaan sih.. :D )
Alloh pasti menciptakan sesuatu tidak sia- sia. Pun begitu juga dengan hujan.
Hujan merupakan salah satu perkara terpenting bagi kehidupan di muka bumi. Ia merupakan sebuah prasyarat bagi kelanjutan aktivitas di suatu tempat. Hujan memiliki peranan penting bagi semua makhluk hidup, termasuk manusia.
Hujan yang Alloh turunkan memiliki beberapa hikmah, di antaranya adalah sebagai berikut ini:
1. Wujud nyata dari rahmat Alloh untuk seluruh makhluk
Alloh Ta’ala berfirman,
وَهُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ الْغَيْثَ مِنْ بَعْدِ مَا قَنَطُوا وَيَنْشُرُ رَحْمَتَهُ وَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيدُ
“Dan Dialah Yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji.” (QS. Asy Syuura: 28). Yang dimaksudkan dengan rahmat di sini adalah hujan sebagaimana dikatakan oleh Maqotil.[1]
2. Rizki bagi seluruh makhluk
Alloh Ta’ala berfirman,
وَفِي السَّمَاءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوعَدُونَ
“Dan di langit terdapat rezkimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu.” (QS. Adz Dzariyat: 22). Yang dimaksud dengan rizki di sini adalah hujan sebagaimana pendapat Abu Sholih dari Ibnu ‘Abbas, Laits dari Mujahid dan mayoritas ulama pakar tafsir.[2]
Ath Thobari mengatakan, “Di langit itu diturunkannya hujan dan salju, di mana dengan sebab keduanya keluarlah berbagai rizki, kebutuhan, makanan dan selainnya dari dalam bumi.”[3]
3. Pertolongan untuk para wali Alloh
Alloh Ta’ala berfirman,
إِذْ يُغَشِّيكُمُ النُّعَاسَ أَمَنَةً مِّنْهُ وَيُنَزِّلُ عَلَيْكُم مِّن السَّمَاء مَاء لِّيُطَهِّرَكُم بِهِ وَيُذْهِبَ عَنكُمْ رِجْزَ الشَّيْطَانِ وَلِيَرْبِطَ عَلَى قُلُوبِكُمْ وَيُثَبِّتَ بِهِ الأَقْدَامَ
“(Ingatlah), ketika Alloh menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman daripada-Nya, dan Alloh menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan memperteguh dengannya telapak kaki(mu).” (QS. Al Anfal: 11)
Ibnu Jarir Ath Thobari rahimahullah mengatakan, “Hujan yang dimaksud di sini adalah hujan yang Alloh turunkan dari langit ketika hari Badr dengan tujuan mensucikan orang-orang beriman untuk shalat mereka. Karena pada saati itu mereka dalam keadaan junub namun tidak ada air untuk mensucikan diri mereka. Ketika hujan turun, mereka pun bisa mandi dan bersuci dengannya. Setan ketika itu telah memberikan was-was pada mereka yang membuat mereka bersedih hati. Mereka dibuat sedih dengan mengatakan bahwa pagi itu mereka dalam keadaan junub dan tidak memiliki air. Maka Alloh hilangkan was-was tadi dari hati mereka karena sebab diturunkannya hujan. Hati mereka pun semakin kuat. Turunnya hujan ini pun menguatkan langkah mereka. ... Inilah pertolongan Alloh kepada Nabi-Nya dan wali-wali Alloh. Dengan sebab ini, mereka semakin kuat menghadapi musuh-musuhnya.”[4]
4. Sebagai alat untuk bersuci hamba-hamba Alloh
Dalilnya adalah sebagaimana disebutkan dalam point ke-3, Alloh Ta’ala berfirman,
وَيُنَزِّلُ عَلَيْكُم مِّن السَّمَاء مَاء لِّيُطَهِّرَكُم بِهِ
“dan Alloh menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu” (QS. Al Anfal: 11). Imam Ats Tsa’labi mengatakan, “Air hujan ini bisa digunakan untuk menyucikan hadats dan junub.”[5]
Jadi teman, hujan itu rahmat Alloh, yang ia berikan karena Ia Maha Penyayang kepada setiap makhlukNya. Jangan dicela datangnya. Terimalah dengan penuh kesyukuran.
Hujan ohhh Hujan.. ^_^
Alhamdulillaah...
0 komentar:
Posting Komentar