Jika sahabatmu mengkhianatimu, apa yang akan kamu lakukan?
Yang akan saya lakukan ialah memaafkannya. Mengapa? Bukankah Tuhan Maha Pemaaf. Bukankah didalam ajaran agama kita masing2, diajarkan bagaimana menjadi pribadi yang saling mengasihi. Betapapun besarnya kesalahan yang telah sahabat kita lakukan, just do it, maafkanlah dia. Kalau sulit? Biarlah waktu yang nantinya akan perlahan- lahan menyembuhkan luka kita dan mengubur kesalahan sahabat kita. Dan lagi, setiap manusia (termasuk diri kita) pasti pernah berbuat salah.
Lalu yang akan saya lakukan lagi ialah mengoreksi hubungan saya dengan sahabat saya. Saya akan ajak ia bercerita dan mengoreksi bersama- sama. Mungkin saja ada yang bagian salah atau keliru dari persahabatan ini. Sehingga kelak jangan sampai kata pengkhianatan terulang kembali. Bukan tak mungkin jika sumber masalah malah berasal dari diri kita. Jadi, sama- sama saling mengoreksi diri saja.
Last, lebih jujur pada diri sendiri dan pada sahabat kita. Menjadi diri sendiri apa adanya dan tanpa topeng kebohongan, tentunya lebih menentramkan. Namun tetap beri batasan pada hal mana sajakah yang perlu diketahui oleh sahabat kita dan mana yang tidak. Tetap harus ada ruang pribadi (ruang gerak privasi) untuk masing- masing sebagai seorang manusia. Jadi persahabatan bisa lebih berwarna. Tanpa ada intervensi yang berlebihan satu dengan lainnya.
” Saat kita bermasalah dengan sahabat, sibuklah untuk mencari solusi terbaik untuk masalah tersebut, bukan sibuk mencari kata pedas untuk menusuknya.”
” Sahabat yang baik seperti bintang-bintang, terkadang kita tidak selalu melihatnya, tapi kita tahu mereka akan selalu ada untuk kita.”
Terimakasih :)
Yang akan saya lakukan ialah memaafkannya. Mengapa? Bukankah Tuhan Maha Pemaaf. Bukankah didalam ajaran agama kita masing2, diajarkan bagaimana menjadi pribadi yang saling mengasihi. Betapapun besarnya kesalahan yang telah sahabat kita lakukan, just do it, maafkanlah dia. Kalau sulit? Biarlah waktu yang nantinya akan perlahan- lahan menyembuhkan luka kita dan mengubur kesalahan sahabat kita. Dan lagi, setiap manusia (termasuk diri kita) pasti pernah berbuat salah.
Lalu yang akan saya lakukan lagi ialah mengoreksi hubungan saya dengan sahabat saya. Saya akan ajak ia bercerita dan mengoreksi bersama- sama. Mungkin saja ada yang bagian salah atau keliru dari persahabatan ini. Sehingga kelak jangan sampai kata pengkhianatan terulang kembali. Bukan tak mungkin jika sumber masalah malah berasal dari diri kita. Jadi, sama- sama saling mengoreksi diri saja.
Last, lebih jujur pada diri sendiri dan pada sahabat kita. Menjadi diri sendiri apa adanya dan tanpa topeng kebohongan, tentunya lebih menentramkan. Namun tetap beri batasan pada hal mana sajakah yang perlu diketahui oleh sahabat kita dan mana yang tidak. Tetap harus ada ruang pribadi (ruang gerak privasi) untuk masing- masing sebagai seorang manusia. Jadi persahabatan bisa lebih berwarna. Tanpa ada intervensi yang berlebihan satu dengan lainnya.
” Saat kita bermasalah dengan sahabat, sibuklah untuk mencari solusi terbaik untuk masalah tersebut, bukan sibuk mencari kata pedas untuk menusuknya.”
” Sahabat yang baik seperti bintang-bintang, terkadang kita tidak selalu melihatnya, tapi kita tahu mereka akan selalu ada untuk kita.”
Terimakasih :)
Wawww... Wooww...Prookkk prookk prookk..
Tumben- tumbenan ya tulisan saya bener bin bagus gitu. *mata berbinar* *ekor bergoyang*
Itu tulisan hasil ikutan GA. Saya juga heran, tulisan saya jadi bagus bener (menurut saya). *tsaaah*
Aish, gpp deh. Semoga nulis yang bener dan bagus gitu nggak hanya kali ini saja. Semoga tulisan- tulisan saya dan sodara- sodara penulis lain (yeng sedang berkembang) terus meningkat ke arah yang lebih baik Aamiin.
Semangat ^^
0 komentar:
Posting Komentar