Dua anak manusia disatukan dalam janji yang suci, mitshaqon ghalidza. Laiknya magnet yang memiliki kutub + dan -, laiknya elektron dan proton. Berbeda tetapi saling tarik menarik antara keduanya. Begitu pula antara pria dan wanita yang disatukan menjadi sepasang suami istri.
Berbeda, jelas berbeda.
Secara fisik yang satu pria, satu wanita. Secara sifat (psikologis) juga pasti berbeda.
Begitu halnya dengan saya dan suami. Begitu banyak perbedaan yang ada antara kita. Yang satu rapihan, yang satu cerobohan. Yang satu lebih tenang, yang satu "cluthakan" (tangannya g bisa diam). Yang satu lebih dewasa, yang satu agak kekanakan. Yang satu pendiam, satunya aktif (hiperaktif malah.. Hehehe).
Nampak berbeda sekali bukan, ibarat yang satu "ngalor", sijine "ngidul". Tapi justru indahnya ada di sana, dimana perbedaan perbedaan itu disatukan. Ketika ada masalah, yang satu mungkin jadi trouble maker, yang satu bisa jadi cooling downer.
Bayangkan......... Ahh, jangan bayangkan.
Yang belum merasakan, bersegeralah menyegerakan utk merasakan dengan jalan yang halal. Yang sudah merasakan, bersyukurlah atas nikmat dariNya.
Hmm rasanya indah menyatukan dua hal yang berbeda.
Postingan
0 komentar:
Posting Komentar